MENGETAHUI
ATRIBUT PELUMNAS
Di dalam dunia mekanika, gesekan
antara 2 logam akan menimbulkan panas sehingga bisa mengurangi daya mekanisnya
hingga 70%. Untuk mengurangi kerugian energi gara-gara gesekan itulah
dibutuhkan pelumnas. Bahan pelumnas ini berperan sebagai pengganti permukaan
bidang gesek serta mengurangi gaya tarik menarik sesame molekul bidang. Oleh
karena itu, bahan pelumnas harus sanggup untuk menempel/ melekat dan saling
bergeseran pada bagian kerja yang bergesekan.
Tahanan terhadap geseran yang
dimiliki oleh minyak pelumnas ini dinamakan viskositas. Karena sifatnya yang
punya viskositas ini, minyak pelumnas bisa jalin menjalin dan mengisi celah-
celah sempit di dalam mesin. Minyak pelumnas bisa terseret ke tempat- tempat
sempit yang sedang bergesekan, seperti antara piston dan dinding silinder. Di
dalam mesin, ada beberapa jenis gesekan, yaitu:
1.
Gesekan kering
2.
Gesekan batas
3.
Gesekan hidrodinamis
4.
Gesekan putar
Semuanya perlu diperlicin dengan
adanya oli pelumnas. Kalau tidak ada oli pelumnas, tentulah komponen mesin akan
cepat panas, dang etas, dan tentu sangat berbahaya bagi pengendara mobil.
Pelumasan yang baik dapat memperpanjang umur mesin mobil dan mencegahnya dari kerusakan.
Pelumnas berperan menghindari kerusakan silinder, terbakarnya bantalan,
pengotoran busi, kemacetan cincin- cincin piston/ torak, pelumpuran, deposit
serta membuat mobil anda lebih irit bahan bakar.
Secara garis besar, fungsi pelumasan itu adalah:
1.
Melumasi bagian- bagian yang bergerak untuk
mengurangi keausan dan kerugian daya
gesek.
2.
Meredam kejutan antara bantalan dan bidang
lumas. Jadi mengurangi kebisingan dan memperpanjang umur mesin.
3.
Menyumbat baik rongga- rongga yang terdapat
antara cincin- cincin piston dan dinding silinder.
4.
Membantu membersihkan bidang- bidang lumas
dengan jalan menghanyutkan abu dan bahan- bahan asing kontaminan lainnya.
5.
Membantu mendinginkan mesin karena bisa
menghanyutkan panas.
Mesin mobil adalah jenis mesin pembakaran internal atau
internal combustion engine. Mesin jenis ini sangat memerlukan pelumasan,
terutama untuk bagian- bagian berikut ini:
1.
Dinding silinder dan piston/ torak.
2.
Pena torak/ ring piston.
3.
Bantalan poros engkol (crankshaft) dan batang
penggerak/ lengan piston.
4.
Bantalan poros cam/ camshaft.
5.
Mekanisme katup/ valve.
6.
Bagian lain, seperti kipas angin, pompa air,
mekanisme pengapian, dsb.
Minyak pelumas yang baik, memiliki syarat- syarat tertentu
antara lain:
1.
Memiliki viskositas yang cocok untuk rongga,
putaran dan beban bidang yang dilumasi. Untuk rongga dan beban yang besar,
viskositas harus tinggi. Untuk putaran yang tinggi, viskositas harus rendah.
2.
Memiliki tenaga lengket ke bidang lumas sehingga
bisa melumasi mesin saat oli belum tersebar merata.
3.
Mempunyai kekuatan lapisan yang besar.
4.
Bersifat anti karat.
5.
Mempunyai titik air yang rendah sehingga bisa
tetap mengalir walau suhu kerja rendah/ di waktu start.
6.
Memiliki kesanggupan mencuci dan menghanyutkan
partikel- pertikel kecil tanpa menimbulkan pengendapan.
7.
Tidak berbusa.
8.
Mempunyai titik nyala yang tinggi sehingga tidak
mudah terbakar.
9.
Stabil.
Atribut terpenting minyak pelumas
adalah viskositas, viskositas menjelaskan tekanan terhadap gesekan. Semakin
kental minyak pelumas, semakin sulit mengalir dan semakin besar nilai
viskositasnya. Viskositas ini naik dengan turunnya suhu, berkurang dengan
naiknya suhu. Di dunia perdagangan minyak pelumas, ukuran viskositas adalah SAE
yang merupakan singkatan dari Society Automotive Engineer. Angka SAE ini
skalanya 0 sampai 100. Misalnya SAE 10, 20, 30, 40, dst.
Untuk daerah tropis, viskositas
diukur pada 54,4 derajat celcius. Sementara untuk daerah dingin, viskositas di
ukur pada -17,7 derajat celcius. Untuk membedakan apakah viskositas oli ini
untuk musim dingin atau musim panas ada pada akhiran yang digunakan. Untuk
musim dingin akhirannya W yang merupakan singkatan dari Winter. Misalnya
SAE 5W, SAE 10W, SAE
20W, dst. Ada bebrapa minyak yang bisa digunakan untuk dingin dan panas,
karenanya biasanya diberi SAE 2 satuan. Misalnya SAE 5W-20.
Selain viskositasnya, minyak pelumas juga dikelompokkan
berdasarkan penggunaannya. Secara umum, API mengelompokkan minyak pelumas
menjdai 2 bagian yaitu:
1.
Minyak pelumas untuk motor penyalaan api
(ditandai dengan ML, MM, dan MS).
2.
Minyak pelumas untuk motor penyalaan kompresi
(ditandai dengan DG, DM, dan DS).
Berikut ini penjelasan tentang kode- kode diatas sbb:
1.
ML = Motor Light, digunakan untuk mesin-mesin
dengan tingkat operasi ringan. Dengan beban dan putaran sedang. Tidak boleh
melayani temperatur tinggi atau rendah.
2.
MM = Motor Moderate, digunakan untuk operasi
motor sedang, termasuk:
è
Kecepatan tinggi dalam trayek pendek
è
Trayek panjang pada kecepatan sedang dan udara
luar panas
è
Kerja sedang pada udara luar dingin, dan
menempuh trayek panjang dan pendek
3.
MS = Motor Severe, digunakan untuk bagian-
bagian yang memerlukan pelayanan khusus untuk mencegah korosi bantalan dan
deposit, seperti:
è
Pada temperatur kerja rendah, dalam trayek
pendek. Kondisi pergesekan seperti yang lazim dialami di kendaraan dalam kota
è
Pada trayek jauh- kecepatan tinggi, karena
mengalami pemanasan tidak normal
è
Pada motor kompresi tinggi
4.
DG = Diesel General, untuk mesin diesen umum
yang bekerja terus- menerus atau terputus- putus dengan temperatur kerja rata-
rata dibawah normal. Jenis ini juga bisa dipakai untuk mesin bensin.
5.
DM = Diesel Moderate, dipakai pada motor yang
bekerja kontinu atau beban terputus- putus dengan beban berat. Ini juga bisa
dipakai untuk mesin bensin.
6.
DS = Diesel Severe, dipakai pada kecepatan dan
beban berat, dengan suhu tinggi. Atau pada mesin yang memakai pengisisan tekan
(supercharger). Juga dipakai bila bahan bakar mengandung kadar belerang yang
tinggi.
Pengelompokan ini tidak ada hubungannya dengan viskositas,
karena viskositas bukan ukuran kualitas
minyak. Misalnya minyal SAE 10 ada yang sebagai ML, MM, atau MS.