Saturday, January 11, 2014

PERALATAN DARURAT YANG HARUS ADA DI DALAM MOBIL



PERALATAN DARURAT YANG HARUS ADA DI DALAM MOBIL
Menyetir mobil memang menyenangkan, tapi ternyata bisa juga banyak masalah di mobil. Contoh mesin mogok, kebakaran, kempes ban, dsb. Oleh karena itu, siapkan beberapa peralatan darurat berikut ini yang harus ada di dalam mobil, yaitu:
1.       Belilah kotak peralatan (toolbox) sebagai wadah untukj berbagai item. Ini mudah dicari di supermarket atau toko otomotif di kota anda.
2.       Siapkan kotak peralatan P3K. Naik mobil juga mengandung resiko kecelakaan. Untuk itu, pastikan selalu ada kotak P3K di mobil anda.
3.       Lampu senter, fungsinya untuk menerangi di waktu malam sewaktu mobil mogok, atau untuk melihat bagian kolong mobil lebih jelas.
4.       Makanan ringan, seperti permen, dan lainnya.
5.       Air putih, bisa membeli air minum dalam kemasan.
6.       Buku kecil untuk mencatat.
7.       Peluit, kompas dan termometer untuk membantu navigasi dan meminta tolong orang lain.
8.       Korek.
9.       Lap pembersih. Untuk mengelap tangan jika kotor.
10.   Tisu.
11.   Jas hujan, untuk melindungi dari hujan, jika mengoprek saat hujan.
12.   Kaca pembesar. Untuk melihat elemen- elemen kecil pada mobil.
13.   Pembalut luka.
14.   Pemadam api. Untuk mematikan api jika ada kebakaran.
15.   Ban cadangan, ini diletakkan di mobil saja.
16.   Cadangan oli, dan cairan- cairan lain untuk mobil.

MENGETAHUI ATRIBUT PELUMNAS



MENGETAHUI ATRIBUT PELUMNAS
Di dalam dunia mekanika, gesekan antara 2 logam akan menimbulkan panas sehingga bisa mengurangi daya mekanisnya hingga 70%. Untuk mengurangi kerugian energi gara-gara gesekan itulah dibutuhkan pelumnas. Bahan pelumnas ini berperan sebagai pengganti permukaan bidang gesek serta mengurangi gaya tarik menarik sesame molekul bidang. Oleh karena itu, bahan pelumnas harus sanggup untuk menempel/ melekat dan saling bergeseran pada bagian kerja yang bergesekan.
Tahanan terhadap geseran yang dimiliki oleh minyak pelumnas ini dinamakan viskositas. Karena sifatnya yang punya viskositas ini, minyak pelumnas bisa jalin menjalin dan mengisi celah- celah sempit di dalam mesin. Minyak pelumnas bisa terseret ke tempat- tempat sempit yang sedang bergesekan, seperti antara piston dan dinding silinder. Di dalam mesin, ada beberapa jenis gesekan, yaitu:
1.       Gesekan kering
2.       Gesekan batas
3.       Gesekan hidrodinamis
4.       Gesekan putar
Semuanya perlu diperlicin dengan adanya oli pelumnas. Kalau tidak ada oli pelumnas, tentulah komponen mesin akan cepat panas, dang etas, dan tentu sangat berbahaya bagi pengendara mobil. Pelumasan yang baik dapat memperpanjang umur mesin  mobil dan mencegahnya dari kerusakan. Pelumnas berperan menghindari kerusakan silinder, terbakarnya bantalan, pengotoran busi, kemacetan cincin- cincin piston/ torak, pelumpuran, deposit serta membuat mobil anda lebih irit bahan bakar.
Secara garis besar, fungsi pelumasan itu adalah:
1.       Melumasi bagian- bagian yang bergerak untuk mengurangi  keausan dan kerugian daya gesek.
2.       Meredam kejutan antara bantalan dan bidang lumas. Jadi mengurangi kebisingan dan memperpanjang umur mesin.
3.       Menyumbat baik rongga- rongga yang terdapat antara cincin- cincin piston dan dinding silinder.
4.       Membantu membersihkan bidang- bidang lumas dengan jalan menghanyutkan abu dan bahan- bahan asing kontaminan lainnya.
5.       Membantu mendinginkan mesin karena bisa menghanyutkan panas.
Mesin mobil adalah jenis mesin pembakaran internal atau internal combustion engine. Mesin jenis ini sangat memerlukan pelumasan, terutama untuk bagian- bagian berikut ini:
1.       Dinding silinder dan piston/ torak.
2.       Pena torak/ ring piston.
3.       Bantalan poros engkol (crankshaft) dan batang penggerak/ lengan piston.
4.       Bantalan poros cam/ camshaft.
5.       Mekanisme katup/ valve.
6.       Bagian lain, seperti kipas angin, pompa air, mekanisme pengapian, dsb.
Minyak pelumas yang baik, memiliki syarat- syarat tertentu antara lain:
1.       Memiliki viskositas yang cocok untuk rongga, putaran dan beban bidang yang dilumasi. Untuk rongga dan beban yang besar, viskositas harus tinggi. Untuk putaran yang tinggi, viskositas harus rendah.
2.       Memiliki tenaga lengket ke bidang lumas sehingga bisa melumasi mesin saat oli belum tersebar merata.
3.       Mempunyai kekuatan lapisan yang besar.
4.       Bersifat anti karat.
5.       Mempunyai titik air yang rendah sehingga bisa tetap mengalir walau suhu kerja rendah/ di waktu start.
6.       Memiliki kesanggupan mencuci dan menghanyutkan partikel- pertikel kecil tanpa menimbulkan pengendapan.
7.       Tidak berbusa.
8.       Mempunyai titik nyala yang tinggi sehingga tidak mudah terbakar.
9.       Stabil.
Atribut terpenting minyak pelumas adalah viskositas, viskositas menjelaskan tekanan terhadap gesekan. Semakin kental minyak pelumas, semakin sulit mengalir dan semakin besar nilai viskositasnya. Viskositas ini naik dengan turunnya suhu, berkurang dengan naiknya suhu. Di dunia perdagangan minyak pelumas, ukuran viskositas adalah SAE yang merupakan singkatan dari Society Automotive Engineer. Angka SAE ini skalanya 0 sampai 100. Misalnya SAE 10, 20, 30, 40, dst.
Untuk daerah tropis, viskositas diukur pada 54,4 derajat celcius. Sementara untuk daerah dingin, viskositas di ukur pada -17,7 derajat celcius. Untuk membedakan apakah viskositas oli ini untuk musim dingin atau musim panas ada pada akhiran yang digunakan. Untuk musim dingin akhirannya W yang merupakan singkatan dari Winter. Misalnya SAE  5W, SAE   10W, SAE  20W, dst. Ada bebrapa minyak yang bisa digunakan untuk dingin dan panas, karenanya biasanya diberi SAE 2 satuan. Misalnya SAE  5W-20.
Selain viskositasnya, minyak pelumas juga dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Secara umum, API mengelompokkan minyak pelumas menjdai 2 bagian yaitu:
1.       Minyak pelumas untuk motor penyalaan api (ditandai dengan ML, MM, dan MS).
2.       Minyak pelumas untuk motor penyalaan kompresi (ditandai dengan DG, DM, dan DS).
Berikut ini penjelasan tentang kode- kode diatas sbb:
1.       ML = Motor Light, digunakan untuk mesin-mesin dengan tingkat operasi ringan. Dengan beban dan putaran sedang. Tidak boleh melayani temperatur tinggi atau rendah.
2.       MM = Motor Moderate, digunakan untuk operasi motor sedang, termasuk:
è Kecepatan tinggi dalam trayek pendek
è Trayek panjang pada kecepatan sedang dan udara luar panas
è Kerja sedang pada udara luar dingin, dan menempuh trayek panjang dan pendek
3.       MS = Motor Severe, digunakan untuk bagian- bagian yang memerlukan pelayanan khusus untuk mencegah korosi bantalan dan deposit, seperti:
è Pada temperatur kerja rendah, dalam trayek pendek. Kondisi pergesekan seperti yang lazim dialami di kendaraan dalam kota
è Pada trayek jauh- kecepatan tinggi, karena mengalami pemanasan tidak normal
è Pada motor kompresi tinggi
4.       DG = Diesel General, untuk mesin diesen umum yang bekerja terus- menerus atau terputus- putus dengan temperatur kerja rata- rata dibawah normal. Jenis ini juga bisa dipakai untuk mesin bensin.
5.       DM = Diesel Moderate, dipakai pada motor yang bekerja kontinu atau beban terputus- putus dengan beban berat. Ini juga bisa dipakai untuk mesin bensin.
6.       DS = Diesel Severe, dipakai pada kecepatan dan beban berat, dengan suhu tinggi. Atau pada mesin yang memakai pengisisan tekan (supercharger). Juga dipakai bila bahan bakar mengandung kadar belerang yang tinggi.
Pengelompokan ini tidak ada hubungannya dengan viskositas, karena viskositas bukan ukuran  kualitas minyak. Misalnya minyal SAE 10 ada yang sebagai ML, MM, atau MS.

MENGETAHUI BERBAGAI MACAM TANDA DI BAN MOBIL



MENGETAHUI BERBAGAI MACAM TANDA DI BAN MOBIL
Pada ban mobil, pasti anda sering melihat angka-angka dan huruf yang kadang anda sering tidak tahu artinya. Berikut ini penjelasan dari berbagai macam tanda yang ada di ban mobil:
1.       Kebanyakan tanda di ban mobil tersebut merupakan identitas ban tersebut yang menunjukkan bagaimana karateristik dan penggunaan ban tersebut seharusnya. Contohnya tanda P225/50R15 91S.
2.       Tanda P menunjukan bahwa tipe ban tersebut digunakan untuk kendaraan penumpang/ passenger, yang termasuk kendaraan penumpang ini termasuk mobil, minivan, MPV, SUV, dan pickup kecil yang punya kapasitas ¼ sampai ½ ton. Penggunaan ban tipe P ini mulai digunakan sejak akhir tahun 1970 dan merupakan tipe ban yang paling sering digunakan sekarang.
3.       /50R15 92S, jika tidak ada huruf yang mendahului porsi 3 digit numeric dari ukuran ban, maka artinya tipe ban ini memang berbasis metric atau auro-metic karena asalnya dari eropa.
4.       Contoh lainnya adalah T125/90D15  98M. T menunjukkan bahwa ban ini adalah ban sementara atau temprorary. Jadi hanya boleh digunakan sebagai ban cadangan. Saat mobilnya kemps, ban ini baru dipakai. Setelah ban asli diperbaiki maka ban sementara ini harus diganti.
5.       Contoh lain LT245/75R15 108/104S. LT menunjukkan bahwa ban ini digunakan untuk light truck atau truk ringan. Yaitu truk yang biasa membawa ban dari ukuran ¾ sampai 1 ton. Selain itu, bisa digunakan untuk truk pickup, SUV, dan van ukuran penuh/ wagon. Ban ini bisa menahan daya dengan lebih kuat dibandingkan dengan ban mobil tipe P dan apalagi T. Jika ban memiliki akhiran LT, itu semakin menekan bahwa ban itu untuk truk ringan.
6.       Contoh berikutnya /70R15C 104/102R, jika ada C di euro metric, berarti ini digunakan untuk van komersial karena C singkatan dari Commercial. Jadi van yang bisa digunakan untuk membawa beban berat.
7.       Ada lagi contoh ST225/75R15, ST ini singkatan dari Special Trailer service. Jadi ban ini biasa digunakan untuk utility trailer, dan tidak boleh dipakai untuk mobil, van atau truk ringan.
8.       Anda bisa melihat 3 digit porsi numeric. Ini menunjukkan lebar bagian ban dalam satuan millimeter.
9.       Contohnya P225/59R16  91S. Angka 225 mengindikasikan bahwa lebar ban 225 milimeter dari titik tengah ke sisi dinding ban luar. Pengukuran ini juga mengacu pada lebar bagian ban. Satuannya dalam millimeter dan bukan inci.
10.   Lihat 2 digit angka, ini merupakan aspect rasio dari dinding ban. Contohnya pada kode di atas P225/50R16  91S. Angka 50 menunjukkan bahwa tinggi dinding sampai ban adalah 50% dari lebar ban. Pengukuran ini sering juga disebut tinggi ban, profil atau aspek rasio. Semakin tinggi nilai ini, semakin tinggi dinding samping ban. Semakin rendah angka ini, semakin rendah dinding ban ini.
11.   Kita tahu bahwa ukuran ban pada contoh di atas adalah 225 mm, maka tingginya adalah 50% dari 225 mm. Jadi misalnya ada kode P225/70R16, maka dinding samping adalah 70% dari 225 mm.
12.   Lihat lagi kode seperti P225/50R16, P225/50ZR16. Tanda R di kode tersebut singkatan dari radial. Artinya ban tersebut memiliki kontruksi radial, diman lapisan ban ini me-radial dari tengah ke luar. Tipe ban radial ini merupakan tipe ban yang paling lazim dijual. Hampir 98% jenis ban di dunia ini yang dijual umum adalah ban radial.
13.   Jika tanda R ini diganti dengan D, seperti misalnya 225/50D16, maka singkatan dari crisscross yang artinya kontruksi ban ini adalah kontruksi bias ply. Ban tipe ini cocok untuk truk ringan dan ban cadangan.
14.   Jika R ini diganti dengan B, seperti contohnya 225/50B16, maka singkatan dari belted, yang artinya ada sabuk yang dikuatkan di bagian tapak ban. Tipe ban ini sudah hampir punah dan tidak dipakai lagi.
15.   Ada ban yang menjelaskan speed rating. Contohnya P225/50ZR16. Ini merupakan ban yang menggunakan speed rating Z-speed. Jadi Z adalah singkatan dari speed rating, sementara R singkatan dari radialnya.
16.   Contoh diatas, P225/50R16  91S, angka 16 ini menunjukkan diameter dari tengah ban dalam satuan inchi.
17.   Ukuran ban ini ada bermacam-macam, seperti 8, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, dan 28.
18.   Ada ban yang punya diameter pecahan juga, seperti 14.5, 15.5, 16.5, 17.5, dan 19.5. Ini biasanya dipakai di trailer besar, truk yang kelas heavy duty dan mobil boks.
19.   Diameter tengah roda ini ada juga yang dituliskan dalam millimeter. Contohnya 190/65R390, sebagaimana 365 dan 415.
20.   Disamping tanda- tanda diatas, ada tanda lainnya tapi itu kebanyakan untuk ban khusus, yang penggunaannya pun sangat khusus pula.
21.   Indikator terakhir biasanya adalah waktu pembuatan ban, misalnya 2409, artinya ban tersebut dibuat pada minggu ke-24 di tahun 2009.

MEMBUANG AKI BEKAS



MEMBUANG AKI BEKAS
Aki mobil standar, biasanya mengandung logam berat, seperti timah, zat asam, dan juga plastik. JIka tidak dibuang dengan baik, maka akan mencemari lingkungan. Termasuk mencemari udara, air, dan tanah. Jadi aki mobil yang sering dipakai harus hati- hati dalam membuangnya. Berikut ini panduan dalam membuang aki bekas :
1.       Berikan kepada orang yang bisa mendaur ulang aki bekas. 90% aki bekas bisa di daur ulang jika diserahkan kepada ahlinya (biasanya pabrik pembuatnya).
2.       Aki bekas bisa juga diberikan ke pabrik resmi yang sering mengadakan program pengembalian aki bekas ini.
3.       Tukar tambah di bengkel yang mau menerima aki bekas.